Rabu, 29 Februari 2012

Mewujudkan Solidaritas Dalam Hubungan Industrial

BURUH MEMASUKI ABAD KETIDAKPASTIAN KERJA

Status Buruh Dalam Hubungan Industrial

§ Hubungan-industrial ditandai oleh “tenaga kerja”/ “buruh” berstatus sama dengan modal dan barang material dasar (karena itu disebut “sumber daya manusia”).

§ Ekonomi liberal memandang manusia sebagai “makhluk–ekonomi” yang berperilaku seperti mesin yang berfungsi memaksimalkan perolehan (utility-maximizing machine) dan hanya memikirkan kesejahteraan materiilnya sendiri.

§ Dalam sistem produksi, buruh hanya diperlakukan sebagai faktor produksi, sejajar dengan mesin – mesin, dan bukan sebagai rekan kerja pemilik modal dalam menciptakan barang produksi.

HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG FLEKSIBEL

Kinerja ekonomi modern

§ Tidak mau direpotkan oleh upah buruh yang tinggi, serikat buruh yang kuat, status kerja yang permanen, sulitnya mem-PHK.

§ Banyaknya pengangguran bukan berarti tidak ada pekerjaan, tetapi tidak terjadinya proses memperkerjakan orang-orang pada tingkat upah dan resiko tertentu.

Fakta-fakta hubungan industrial yang fleksibel di lapangan

§ Hubungan industrial yang fleksibel memberikan dampak negative bagi buruh. Pertama, semakin berkurangnya bentuk –bentuk perlindungan dan menurunnya tingkat kesejahteraan buruh. Kedua, semakin memperlihatkan disparitas antara buruh berdasarkan status hubungan kerja: buruh tetap memperoleh kesejahteraan lebih baik ketimbang buruh kontrak.

§ Membuat posisi buruh semakin rentan karena skema sistem kerja kontrak (outsourcing), yang melibatkan agen tenaga kerja, sehingga upah buruh yang sudah rendah itu masih disandera oleh berbagai persyaratan pembayaran fee untuk agen.

MENGEMBANGKAN SIKAP SOLIDARITAS

Apa itu SOLIDARITAS ?

§ Solidaritas berasal dari kata Perancis “solidaire” berarti berpaut bersama, setiakawan, rasa bersatu dalam kepentingan, kehendak dan perbuatan.

§ Manusia adalah makhluk yang berpribadi artinya berdiri sendiri, tetapi tidak sendirian: ia memerlukan hubungan dengan pribadi lain untuk memperkembangkan ke-khusus-annya.

§ Solidaritas adalah ketetapan hati yang mantap dan tekun untuk meng-komitment-kan diri pada kesejahteraan bersama, yaitu pada kebaikan semua orang dan setiap individu dalam hubungan industrial.

Apa yang terjadi bila SOLIDARITAS terjadi?

§ Kita ingat makna kesejahteraan bersama sebagai kondisi yang diciptakan agar setiap individu dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan mereka dan mengembangkan potensi.

§ Keseluruhan kondisi-kondisi hidup kemasyarakat industri, yang memung-kinkan baik serikat buruh, komunitas buruh, maupun anggota-anggota perorangan, untuk secara lebih penuh dan lancar mencapai kesejahteraan bersama.

§ Solidaritas kaum buruh mendorong kaum buruh itu sendiri untuk dapat menjalankan perusahaan dan mengendalikan produktivitas. Disinilah hubungan kewirausahaan dan peningkatan skill buruh terwujud.

§ Gerakan–gerakan solidaritas didalam lingkup kerja (hubungan–industrial)–solidaritas tak pernah boleh berarti tertutup bagi dialog dan kerjasama dengan pihak pemodal. Buruh dan pemilik modal itu bekerjasama untuk menghasilkan barang produksi, demi keuntungan bersama, baik untuk buruh maupun pemilik modal itu maupun masyarakat luas.

§ Solidaritas di lingkup kerja mampu membentuk sikap saling percaya. Saling percaya adalah salah satu kunci yang patut diusahakan agar kerjasama dapat terjalin dengan baik. Saling percaya diharapkan membawa kerjasama itu menjadi hal yang sungguh saling menguntungkan.

Siapa yang HARUS MEWUJUDKAN SOLIDARITAS?

§ Buruh/pekerja

§ Pengusaha

§ Pemerintah

§ Pemerhati / LSM Perburuhan

§ Masyarakat semua

L. Gathot Widyanata