Rejeki Tidak Hanya Di Pabrik
“Sejahterahkah buruh dengan UMK?, Tanya Bapak Shukur pada kesempatan rapat GARIS di Sentrum Buruh Citra raya Tangerang, Sabtu (8/9). Menurut Bapak Shukur, idealnya upah buruh harus mencukupi keluarag ( seperti di ASG). Jelas UMK tidak mensejahterakan buruh.
Rapat menentukan tema GARIS September 2012 “ Mau Sejahtera Tututannya Sebatas UMK”- tema ini masih akan diolah lagi oleh staf redaksi. Disamping tema rapat berhasil menetukan sub judul senagai berikut: (1) Seluk beluk UMK. (2) Politik Upah Murah, (3) Hidup Buruh bersandar pada UMK, (3) Solusi yang harus dilakukan oleh Buruh, (4) Rejeki tidak hanya di pabrik.
Jangan Menjadi Penonton
Sebanyak 37 buruh yang bergabung dengan KBKO (Kelompok Buruh Kontrak & Outsourcing) Tigaraksa mengikuti Diksar (Pendidikan Dasar) Credit Union di Rumah Ibu Rosa Tigaraksa- Tangerang, Minggu (9/9).
Andreas Shukur, Trainer dari CU PAS (Credit Union Perkakas Abadi Sejahtera) mengungkapkan bahwa karakter sebagaian besar masyarakat kita menjadi penonton dalam proses pembangunan CU. Ada juga yang ikut- ikutan jika ada yang berhasil. Dan sebagian kecil yang benar – benar ada didepan.
Materi diksar tidak cukup dibicarakan dalam training 1 atau 2 jam, minimal 2 kali pertemuan, masing – masing pertemuan dengan durasi 5 jam. Dengan waktu 2 jam pertemuan, peserta mendapat pengertian dan pemahaman tentang Credit Union. Credit Union bukan tujuan tetapi sebagai alat atau sarana pembangunan manusia.
Sang Penolong
Sebanyak 15 anak yang bergabung dalam TAS (Tabungan Anak Sekolah) CU PAS (Credit Union Perkakas Abadi Sejahtera) wilayah Tigaraksa mengadakan latihan drama di rumah Ibu Rosa Tigaraksa, Minggu (9/9).
Anak – anak yang sebagian besar anak – anak buruh akan mementaskan drama musical dalam lakon “Sang Penolong”. Rencana drama tersebut akan dipentaskan pada tanggal 04 November 2012 dalam rangka merayakan 50 tahun LDD, di Aula SD Ursula , Jl Pos Jakarta Pusat.
Bantuan Pendidikan
Pertemuan dengan orang tua penerima bantuan pendidikan untuk anak buruh yang tidak mampu,bersama team, minggu, 9 September 2012 Pkl. 10.00 Wib bertempat di kediaman Bapak Tri Sudiono di Kampung Cikoneng Ilir No.32 RT.03 RW.02 Kelurahan Ganda Sari Kecamatan Jatiuwung Kodya Tangerang.
Jumlah anak yang dibantu biaya pendidikan sejumlah 24 anak. Dari 24 yang bisa hadir 16 orang, karena sebagian lembur di Pabrik atau halangan lainya .
Dalam kesempatan ini BPB melalui Bapak Andreas Shukur menyampaikan bahwa bantuan pendidikan setiap bulannya untuk SD= Rp. 25.000,- , SMP Rp. 35.000,- dan SMA/SMK Rp.50.000,-. Ini berlaku satu semester ( Juli – Desember 2012. Juga disampaikan bahwa pengajuan bantuan pendidikan baru ditutup. Bantuan Juli Agustus diterimakan September, September-Oktober diterimkan Oktober.
Bila ada pendaftar baru mohon menunggu tahun depan 2013 yang akan datang dengan menyerahkan foto dan mengisi form yang sudah disediakan oleh BPB. Para orang tua sangat bersyukur dan akan menggunakan bantuan dana tersebut dengan benar sesuai peruntukanya.
Dianjurkan juga agar mempersiapkan biaya pendidikan anak dengan cara menabung di TAS CUPAS, kurangi uang jajan, paksakan baik anak maupun orang tua untuk menyisihkannya untuk ditabung (Sr. Stella, HK)
Terpilih 5 Orang Formatur
“Pengurus Serikat Buruh yang jujur, pasti hidupnya akan miskin”, ungkap Muayanah, mantan buruh PT. GVR Tangerang. Ungakapan tersebut disampaikan pada awal pertemuan FSBT (Forum Solidaritas Buruh Tangerang) di Sentrum Citra raya Tangerang, Minggu (16/9).
Temu FSBT dalam rangka pembentukan formatur kepengurusan diawali dengan berbagi cerita kasus perburuhan, seperti PT. Panarub Cikupa sudah mem-PHK buruhnya sebanyak 70 buruh. Sedangkan PT. Panarub Industri dengan alasan krisis moneter dunia telah mendorong buruh untuk mengundurkan diri dengan tawaran 6 x gaji. Sudah 2300 buruh yang mengundurkan diri dari 13.000 yang ada. Dibelahan lain, seperti buruh PT. Megawarna tidak paham perhitungan pesangon jika mengundurkan diri. Dan lain sebagainya.
Kepala Biro Pelayanan Buruh- LDD KAJ mengatakan bahwa FSBT hendak membangun nilai solidaritas ditengah – tengah ketegangan persaingan dan kepentingan. Sementara, Bapak Shukur menjawab pertanyaan: “mengapa buruh tetap miskin? Ada dua penyebab, pertama disebabkan factor luar, yaitu system hubungan industrial. Kedua, factor dari dalam, yaitu buruh tetap bertahan di zona aman (tidak mau berubah).
Itulah ruang – ruang yang hendak diperjuangkan oleh FSBT. Pada penghujung acara telah terpilih 5 orang formatur yang akan bekerja 3 bulan mendatang dikoordinatori oleh Rikhi.
Peluang Kursus di BLK. Don Bosco
“Pemberdayaan yang kita lakukan harus berbasis kelompok”, ungkap Rm. Wartaya, SJ pada pertemuan pemerhati buruh Dekanat Tangerang, di Paroki St Maria Tangerang, Selasa (18/9).
Seksi perburuhan Dekanat Tangerang waktu dekat ini, akan membatu 2 orang dari wialayah Tigaraksa untuk mengikuti kursus di BLK Don Bosco Matagara Tigaraksa Tangerang.
Disamping itu, peserta rapat memutuskan bahwa pada tanggal 30 September 2012 akan mengadakan pertemuan koordinasi kelompok usaha di sentrum buruh Citra Raya Tangerang. Agenda yang diusulkan menginventarisasi usulan kegiatan tindak lanjut setelah training kewirausahaan I dan tindak lanjut.
Dibuka juga training pertanian bagi buruh untuk mengembangkan tanaman produktif, yaitu perkebunan pepaya. Peserta pertama akan diikuti oleh teman – teman buruh yang bergabung dengan kelompok buruh kontrak & outsourcing Tigaraksa Tangerang.
Menemukan Kebutuhan
Pertemuan koordinasi kelompok usaha yang dihadiri oleh wakil kelompok usaha: kotabumi, Tigaraksa, Jatake dan Balaraja serta para pendamping membuat iventarisasi kebutuhan setelah training tanggal 1 Juli 2013.
Pertemuan yang digelar pada Minggu, 30 September 2013 mengasilkan iventarisasi kebutuhan: soal wadah, pengetahuan pemasaran, modal dan analisa usaha.
Akhirnya peserta rapat memutuskan untuk membuat pertemuan bersama untuk belajar analisa usaha pada tanggal 11 November 2013. Tempat diusulkan di Gedung paroki St Odilia Citra Raya Tangerang.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar