Rabu, 01 Februari 2012

No. 01 Tahun ke- II, Januari 2012 BPB News Informasi Geliat Biro Pelayanan Buruh LDD- KAJ Email : bpb.ldd@gmail.com


Credit Union

12 home worker RUSUN Cengkareng Jakarta Barat, mengikuti pendidikan dan pelatihan CU (Credit Union) , Sabtu 14/1 & Sabtu, 28/1.

Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Biro Pelayanan Buruh & CU PAS. Mereka mendapat penjelasan pembangunan manusia lewat CU dan Apa itu Credit Union?..

.Pada pendidikan lanjutan Bapak Andreas Shukur menekankan perencanaan hidup dan menabung. “Jika kita mempunyai cita – cita harus jelas”, ujarnya.

Misal: pingin punya sebuah rumah. Rumahnya type berapa, dimana dan tahun berapa. Prediksi harga rumah type 21, 5 tahun yang akan datang berapa? Maka dibutuhkan perencanaan keuangan, yakni menabung.

Andreas Shukur, menawarkan cara mengelola uang, yakni: dapat duit lalu 10 % ditabung, kemudian bayar hutang, baru belanja.

Setelah pendidikan dan pelatihan CU, peserta merencanakan akan menabung di Si RABA CU PAS, kemungkinan besar akan meyertakan anak- anak untuk menabung di CU PAS.

Jurnalistik Dasar

SABTU – Minggu, 21 -22/1, Team Kerja GARIS mengadakan pendidikan dan pelatihan “Jurnalistik Dasar” bagi buruh yang hedak mengembangkan ketrampilan dalam tulis – menulis di Sentrum Buruh Citra Raya Tangerang.

“Menulis itu gampang?”, ujar Restu Hapsari. Menurut Restu Hapsari, dengan pelatihan tersebut peserta dapat memahami dasar- dasar jurnalistik, menguasai tehnik wawancara, membuat berita.

Program tersebut dilakukan untuk menjaring penulis dari kalangan buruh terlibat di bulletin GARIS.

Selanjutnya, peserta diberi tugas untuk membuat tulisan dan tanggal 19 Februari 2012 mereka akan bertemu kembali bersama Restu Hapsari.

Pendataan Buruh

Para Pemerhati Buruh Dekanat Tangerang, mengadakan pertemuan evaluasi temu buruh dan membuat rencana pendampingan buruh selanjutnya, di ruang rapat Dewan Paroki St . Agustinus Karawaci- Tangerang, Jum’at 13/1.

Hadir dalam pertemuan tersebut : Rm. Wartaya SJ , Rm Adi Pramono OSC, Sr. Angeline SFD, Kasminah, Andreas Shukur dan L. Gathot W.

Selain menunjuk Sr. Sr Angeline SFD sebagai sekertaris, rapat memutuskan untuk 2 minggu kedepan team kecil mengadakan pedataan. Rm Wartoyo SJ diminta untuk membuat form pedataan.

Action Berdasarkan Data

Sebanyak 17 orang pemerhati buruh Dekanat Tangerang mengadakan pertemuan di Paroki St Maria Tangerang, Minggu, 29/2. 310 form pendataan kembali, selanjutnya direkap oleh Sr. Angelin SFD dan akan dibaca kembali pada tanggal 9 Februari 2012 di Aula Pendopo St Odilia Citra Raya Tangerang.

Selain membicarakan pendataan, peserta merencakan kegiatan pendidikan dan pelatihan “Enterpreneurship Dasar” pada tanggal 20 Maret 2012 di Gedung Serba Guna Paroki St maria Tangerang. Target peserta 80 orang.

Konflik UMK

Para buruh di Tangerang Raya- meliputi kota Tangerang, kota Tangerang selatan, dan Kabupaten Tangerang- akhir Desember yang lalu, menuntut merivisi upah minimum kabupaten (UMK) 2012 kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

UMK 2012 untuk kota Tangerang dan kota Tangerang Selatan kemudian direvisi dari Rp. 1.381.000 menjadi Rp. 1.529.150,- sama dengan UMK Jakarta. Adapun UMK Tangerang direvisi dari Rp. 1.379.000,- menjadi Rp 1.527.000,-

Asosiasi Pengusaha Banten mengajukan gugatan terhadap Gubernur Banten terkait dengan Surat Keputusan revisi upah minimum kabupaten 2012 dan surat keputusan upah sektoral Tangerang di Pengadilan tata Usaha Negara Serang, Banten.

Pada Senin (30/1) sekitar pukul 09.000, puluhan perwakilan buruh dari Aliansi Serkat Pekerja Tangerang mendatangi kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) serang, di Sipang Lima Ciracas, Serang, banten. Mereka minta PTUN tidak menyidangkan kasus gugatan Apindo.

Buruh mengancam, “kalau Apindo belum mencabut gugatan di PTUN- Serang, Banten, Aliansi SB/SP Tangerang Raya akan kembali melakukan aksi besar – besaran pada hari Kamis (9/2), di wilayah industry Tangerang Raya.

Terjadinya konflik industial di atas disebabkan oleh perselisihan tentang penentuan dan perbedaan besaran UMK dan pemenuhan hak – hak pekerja yang tidak sesuai dengan kepentingan pengusaha serta kepentingan pemerintah ikut bermain.

Buruh menginginkan besaran UMK yang dapat memenuhi kebutuhan diri, keluarga, dan kehidupan sosialnya. Sedangkan pemilik modal enggan mengurangi sedikit keuntungan untuk dirinya lalu memberikan lebih besar pada buruh. Lain halnya pemerintah punya kepntingan yan g lebih besar yakni menarik investor asing dan re- investasi keuntungan, menciptakan lapangan kerja serta memperluas pasar buruh yang fleksibel. (sumber: Kompas, Sabtu, 28 Januari 2012, hal 7 dan Kompas, Senin, 31 Januari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar