Jakarta, Blog Spot BPB- Ribuan buruh merayakan Hari Buruh Internasional mengambil titik perayaan di depan Istana Presiden – Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).
Kemeriahan May Day 2010 di depan Intana Presiden layakannya pesta rakyat, setidaknya ada 5 stand orasi, dengan pengeras suara yang sarat dengan tuntutan dan kecaman kepada rejim SBY – Budiono. Menganggap pemerintahan SBY jilid II dianggap gagal melindungi buruh dari serbuan kapitalis.
Aparat kemananan dari satuan POLRI (Polisi Republik Indonesia) memberikan suasana hingar bingar dan mencekam berjalannya proses perayaan Hari Buruh Internasional di Istana Presiden. Ribuan aparat keamanan disiapkan, mobil anti huru- hara standby, di lingkar kawat berduri.
Setiap elemen buruh yang mendekati Istana Presiden disambut aparat keamanan, bahkan hampir terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi. Pasalnya, barisan buruh berusaha menerobos barisan polisi.
Berbagai elemen serikat buruh dalam orasinya menolak system kerja kontrak & outsourcing. Menganggap system tersebut menjadi buruh miskin dan tak berdaya menghadapai kekuatan modal. Akibatnya, buruh mengalami ketidakpastian kerja dan ketidakpastian hidup.
Disamping itu, ribuan buruh juga menuntut dipercepat perubahan system jaminan social. Pembentukan “wali amanah” pada BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) menjadi harga mati tuntutan buruh. Karena system Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang ada turut memperburuk kondisi kesejahteraan buruh.
Berbeda dengan GSBI (Gabungan Serikat Buruh Indonesia), menolak adanya BPJSN, apa lagi pemembentukan wali amanah. GSBI melihat dipercepat BPJS adalah syarat kepentingan. Selain, iuran buruh terlalu mahal, untuk buruh lajang dipotong 9 %, sedangkan untuk buruh yang berkeluarga 12% per bulannya. Disamping itu, BPJS adalah badan asuransi belaka, jika buruh di PHK tidak mendapat pesangon yang telah diundangkan.
Pengeloaan BPJS disinyalirkan akan dikelola oleh wali amanah yang terdiri dari pengusaha, pemerintah dan buruh. Disitulah keberatan GSBI, mengapa menolak BPJS karena banyak serikat pekerja/ buruh yang berebut untuk mengelolanya.
Kemerihan buruh di Istana Presiden juga didukung kemeriahan isu buruh yang diusung pada May Day 2010. Ada beberapa tuntutan buruh: (1) Upah buruh murah, (2) tolak system buruh kontrak & outsourcing, (3) pemberangusan serikat buruh, (4) menolak PHK sepihak banyak menimpa banyak buruh, (5) penuntasan ranjangan Undang _ Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan revisi UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar