Kamis, 29 April 2010

Mengemas Produk Lebih Menarik

Jakarta, Blog Spot BPB – Sejak diberlakukan system hubungan kerja fleksibel di Indonesia, - ribuan buruh mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Untuk mendapatkan pekerjaan di pabrik bukan barang mudah.

Perusahaan – perusahan tidak lagi memperkerjakan buruh tetap, buruh yang memiliki serikat buruh namun perusahaan – perusahaan lebih memilih buruh usia muda (tamat SMA- red) dengan upah murah, buruh kontrak dan outsourcing.

Sebanyak 12 buruh perempuan , yang rata – rata usianya 30 tahun,-korban PHK dari PT. HASI (Hardaya Aneka Shoes Industry), PT Megariamas Sentosa (Pluit- Jakarta) mengadakan pelatihan packaging produk snak (makanan kecil- red), Selasa (27/4) di LDD- Jakarta Pusat.

Untuk menolong buruh yang ingin menjadi pemilik usaha sendiri, LDD memiliki program merubah mindset dari buruh menjadi pengusaha. Ketika buruh banting setir dari buruh menjadi pemilik usaha dituntut untuk berfikir terus , bagaimana mengembangkan usahanya.

Pelatihan packaging produk salah satu perubahan mindset yang harsu dibangun, bila buruh serius berwirausaha. Ibu Ratna, salah satu spesialis pengemas produk, mengatakan bahwa tujuan pelatihan packaging produk ini, agar peserta dapat mengemas produk yang bisa masuk konsumen kelas menengah atas.

Menurut Ibu Ratna , relawan pada Biro Pelayanan Buruh LDD KAJ, buruh baik juga membuka diri untuk berkreasi. Sehingga potensi diri yang dapat mendatangkan uang dapat dikembangkan. Pengemasan produk butuh kreatifitas yang tinggi dan dibutuhkan sentuhan seni, maka konsumen akan tertarik untuk menjajakan uangnya untuk membeli barang tersebut.

Jika produk buruh dikemas menarik ala produk pabrik niscaya tidak kesulitan pasar. Hasil kemasan produk makanan kecil yang diusahakan buruh akan dikirim ke UKM SMESCO, Jl. Gatot Subroto, Kavling 94 – Jakarta untuk dipasarkan. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar