Rabu, 17 Maret 2010

Sekilas Biro Pelayanan Buruh-LDD, KAJ

BPB Itu........

Biro Pelayananbagian intergral dari Lembaga Daya Dharma dalam mewujudnyakan kasih bagi sesama yang kurang beruntung dan kurang terperhatikan, khususnya bagi Para Buruh industri level operator.

Lembaga Daya Dharma adalah lembaga Pelayanan SOSIAL ( Gereja ) Keuskupan Agung Jakarta yang didirikan tanggal 10 Mei 1962 oleh Mgr. A. Djajasepoetra, SJ

Lembaga ini MELAYANI kebutuhan utama KAUM MISKIN Indonesia khususnya Jakarta , dengan mengumpulkan dana, makanan, pakaian, dan obat-obatan. Kemudian lembaga ini mengembangkan pelayanannya dengan menangani masalah penyebab dasar penderitaan mereka dan berupaya memberdayakan mereka AGAR HIDUP LAYAK dan MANDIRI.

VISI-MISI
Pemberdayaan komunitas basis, khususnya Pemberdayaan BURUH .
BPB adalah LSM perburuhan yang berlatar belakang Gereja Katolik. Kehadiran BPB ditengah-tengah buruh yang plural tetap menjaga KENETRALAN. Pelayanan BPB juga INTEGRAL yang mendalam dan INTEGRITAS menyangkut hakiki kemanusiaan, PENYAPAAN pelayannannya.

"Bicara bukan keahlian kami, bertindak-berbuat adalah amanah KAMI"

BPB-LDD KAJ sudah lebih dari 18 TAHUIN BERGULAT BERSAMA BURUH. BPB sangan TERBUKA kepada siapapun, baik serikat/organisasi,LSM perburuhan maupun perorangan YANG MEMILIKI KEPRIHATINAN DAN VISI DALAM PEMIHAKAN KEPADA BURUH

APA yang KAMI Usahakan Sekarang?

Pemberdayaan Buruh melalui pembentukan aliansi serikat buruh, organisasi buruh kontrak&outsourcing, kelompok usaha yang kuat:

  • Terbentuknya aliansi buruh
  • Terbentuknya organisasi buruh ( kontrak dan outsourcing)
  • Terbentuknya kelompok usaha di tingkat buruh
  • Terpenuhinya kebutuhasn dasar hidup buruh
  • Terbangun kapasitas Perburuhan dan Ekonomui bagi Aliansi Serikat Buruh dan Organisasi Buruh Kontrak dan Outsourcing
Organisasi buruh yang kuat tidak hanya perjuangan saja, tetapi bagaimana PERJUANGAN ORGANISASI TERSEBUT JUGA DIDUKUNG SECARA EKONOMI dan ketrampilan-ketrampilan yang mendukung perjuangan itu sendiri.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar